When it is announced that Derek Shepherd dies in the finale of Grey's Anatomy eleventh season, a lot of fans got angry. How could that just happen to Meredith? Meredith Grey dinilai sudah melalui terlalu banyak drama dalam kehidupannya selama sebelas musim terakhir. Drama kehidupan percintaannya diawali dengan mengetahui bahwa Derek masih terikat perkawinan, disusul oleh on-and-off relationship dengan Derek, hingga debat kusir urusan si Derek mau ke Washington DC. Kehidupan pribadi, discovering that she has half-sisters: Lexie Grey (I love Lexie!) dan Maggie Pierce, ibunya Alzheimer, ayah kandungnya harus transplantasi hati, pengen adopsi anak tapi sempet ketunda dulu, kemudian punya anak lagi setelah jadi janda. Apalagi kehidupan medisnya, dari zaman masih jadi intern sampe akhirnya diangkat jadi attending... Itu rumah sakit banyak bener dramanya. Si Meredith kelelep lah, penembakan di rumah sakit, kecelakaan pesawat terbang, sahabatnya meninggal, sahabatnya meninggalkan dia, urusan malapraktik penelitian Alzheimer... Itu baru sedikit yang saya ingat-ingat dari banyak drama di hidupnya Meredith selama sebelas musim. 


Pertama kali saya pun setuju dengan komentar orang-orang. She has already had too much drama. Tapi kalau ditilik-tilik lagi, setiap karakter di serial televisi bergenre medical drama itu juga sama banyak mengalami dramanya:

Izzie: Struggle membiayai kuliah kedokterannya (jadi model majalah), dulu sempat punya anak yang sekarang dia nggak tau di mana keberadaannya, pernah terlalu attached dengan salah satu pasien, kemudian berujung kena tumor otak. Dan karena dia pirang dan bodinya bagus, ada ekstra stereotip yang dilayangkan ke dia.
Lexie: Salah satu drama paling besar dalam hidup Lexie Grey adalah hubungannya dengan Mark Sloan di mana 2x aja gitu loh dia mendapati si Mark Sloan punya anak. Satu line dia yang paling gue inget: "How could you do this to me twice?"
Miranda: Dokter bedah umum yang sempet pengen ambil subspesialis lagi tapi nggak bisa karena ribet bagi waktu dengan anak dan keluarganya, berakhir dengan perceraian... Jadi koordinator anak-anak intern baru, harus tanggung jawab sama kesalahan-kesalahan bodoh mereka, eh dipanggil Nazi pula. Drama rumah sakitnya juga ada pas dia jadi kandidat Kepala Departemen Bedah.
Cristina: Dihamilin dokter lain, mau dinikahin tapi dia ditinggalkan di altar. Hubungan dia berikutnya adalah dengan dokter yang pengen punya anak tapi Cristina sendiri gak mau punya anak. Drama gak abis-abis. 
Maggie: Datang ke Seattle dengan maksud mencari ibu kandungnya, gak taunya jadi kerja bareng anak kandung si ibunya dan bapak kandungnya. Orang tua angkatnya sendiri mau cerai. 
Arizona: Punya pasangan lesbian yang dihamili orang lain, membesarkan anak tersebut, mengalami kecelakaan pesawat dan kehilangan sebuah kaki.
April: Gak lulus ujian akreditasi dokter, pernah menyebabkan kematian pasien karena kelalaiannya, stop jadi dokter, dipanggil lagi sama bosnya. Terus udah mau nikah sama orang lain terus dia tinggalin di altar karena diajak kawin lari sahabatnya, semangat kerja di Timur Tengah eh pulang-pulang dia mau diceraikan.

Itu baru sedikit dari drama-drama yang dialami beberapa tokoh, tokoh lain juga ga kalah drama lah. Menurut saya pribadi, nggak bisa dinilai siapa yang hidupnya paling drama. Semua punya drama masing-masing, yang beratnya ya berat banget menurut mereka. 

And consider, is it already too much, the drama? No, it is never too much or enough because it happens almost all the time

Mine might just started its season four. Yours?