Shit just got real, people.

:))))

Setelah lulus kuliah di awal tahun ini dan sempat menganggur sekitar sebulan, sekarang gue sudah punya pekerjaan. Gue belum mau membahas soal pekerjaan gue gimana dan seperti apa, nantilah di post yang lain (but so far it's fun). Yang mau gue bahas kali ini adalah perihal akibat dari punya pekerjaan. Punya pekerjaan artinya punya gaji dan punya gaji artinyaaaaaa.... Yak, wajib bayar pajak. Gue yang masih hijau mengenai urusan beginian akhirnya harus memulai step pertama urusan pembayaran pajak, yakni punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

So, in this post I would like to tell how to get the NPWP. Kali-kali ada yang membutuhkan informasi ini. FYI, dalam kasus gue, alamat KTP dan alamat tempat tinggal gue berbeda; dan gue mengurus NPWP di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di lingkungan tempat tinggal gue.


Untuk panduan singkat pembuatan NPWP, bisa dibaca di sini.
Sementara untuk formulir aplikasi pembuatan NPWP, bisa diunduh di sini.


Pertama-tama, sebelum gue mendatangi KPP di lingkungan tempat tinggal gue, gue mencetak dan mengisi formulir aplikasi pembuatan NPWP. Tujuannya sih semata-mata untuk mempersingkat waktu aja di KPP, gak perlu ribet-ribet ngisi lagi di situ.

Di suatu hari Jumat, gue mendatangi KPP yang bersangkutan dan menuju loket NPWP. Oleh karena perbedaan alamat tempat tinggal dan alamat KTP, gue disuruh untuk ke Seksi Ekstensifikasi (? Kalau ga salah inget namanya itu sih, hehe). Ternyata di Seksi Ekstensifikasi itu gue didaftarkan membuat NPWP oleh ibu pegawai KPP secara e-registration.

Dalam hati gue: Lah, kalau begini mah akik apply aja sendiri lewat internet!

Setelah itu, gue kembali ke loket NPWP. Di situ gue diserahkan semacam print screen NPWP (jadi intinya gue udah punya nomor NPWP, tapi kartunya belum) dan starter kit untuk NPWP orang pribadi. Menurut pegawai KPP di loket, NPWP akan dikirim ke rumah gue dalam 14 hari kerja (padahal menurut link di atas, sebenarnya kan cukup 1 hari pasti jadi ya). Untuk registrasi e-filing, baru bisa hari Senin, nunggu nomernya aktif dulu.

Starter Kit NPWP!

Hari Seninnya sih, gue urung ke KPP karena gue pikir mau nunggu si kartu NPWP dikirim ke rumah aja. Tapi kok lama-lama gue gak sabar, ya (kembali mengingat bahwa harusnya NPWP ini sehari jadi). Akhirnya hari Rabu gue iseng nelpon KPP yang bersangkutan. Jawaban yang gue terima adalah: "Mbak udah dapet nomor NPWP-nya kan ya? Kalau gitu kartunya pasti jadi, Mbak. Mending Mbak ke sini aja, kalau nunggu pos mah lama."

Dalam hati: Ogitu, kenapa kemaren gue ga langsung dikasih kartunya aja? -____-" Mungkin karena urusan perbedaan tempat tinggal ini kali, ya, jadi kudu verifikasi dulu.

Alhasil di Jumat berikutnya, gue kembali ke KPP dan menyerahkan print screen NPWP yang gue punya. Lalu disuruh nunggu dan diserahkanlah itu kartu NPWP beserta nomor yang dipakai buat daftar e-filing (e-FIN). Untuk pendaftaran e-filing -nya sih nggak ribet sama sekali, tinggal liat dari brosur panduan aja. Urusan selesai.

Oh iya, untuk pembuatan NPWP ini kita gak dipungut biaya sama sekali lho ya!

Sekian kisah gue dalam membuat NPWP ini. Hehehe. Saran dari gue, kita memang harus proaktif nanya-nanya ke pegawai di KPPnya. Terus, harus inget juga bahwa kalau buat NPWP langsung di KPP, selama dokumennya lengkap harusnya sehari udah jadi. :D