Oke sepertinya satu fase lagi dalam hidup akan dimulai. Beberapa tahun lalu ada masanya ketika gue sering banget diundang acara sweet seventeen. Beberapa minggu lalu? Diundang ke nikahannya Cecel sama Rifki. Jadilah ini first attempt gue dan patjar kondangan. =))) Kebetulan kami berdua emang kenal sama kedua mempelai yang merupakan teman seangkatan dan seorganisasi kami di kampus. Mari bersama-sama kita doakan semoga mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah! Aminnn.

Foto bareng mempelai

Dan jujur ini juga (setelah belasan tahun yang lalu pernah juga sih), pertama kali gue datang ke acara pernikahan Muslim. Ini menyangkut kulturnya ya, dateng-dateng pada langsung salaman sama mempelai dulu baru makan. Ini yang kini jarang gue dapati ketika kondangan ke acara pernikahan keturunan Tionghoa yang dateng-dateng langsung makan pas mau pulang baru salaman. Atau tentang amplop angpao yang nggak dinomerin. Tamu masukin sendiri langsung ke kotak yang telah disediakan. Sebetulnya esensi penomoran di acara kawinan keturunan Tionghoa itu katanya adalah supaya tahu harus membalas berapa  ketika tamu itu yang punya hajatan (jangan sampai kekurangan). Tapi jujur aja gue sangat nggak sreg dengan acara nomor-nomorin angpao gitu; jadi kayak kondangan kemarin malah lebih enak.

Bukan bermaksud menggeneralisir sih, tapi dari pengalaman pribadi emang kayak begitu :P


Tentunya kondangan ini sekalian ajang reuni anak-anak kampus. Foto di atas adalah foto bareng anak-anak LK2 lintas angkatan (2010-2014). Sempet ketemu senior-senior dan temen-temen seangkatan lain juga. Milaff! <3


Photo credit: Olin and Kevin