Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu
Jurang antara kebodohan dan keinginanku
Memilikimu sekali lagi


Judul: Ada Apa dengan Cinta? 2
Sutradara: Riri Riza
Produser: Mira Lesmana 
Pemain: Nicholas Saputra, Dian Sastrowardoyo, Adinia Wirasti, Titi Kamal, Sissy Prescillia, Dennis Adhiswara
Puisi Rangga: M. Aan Mansyur
Tata Musik: Anto Hoed, Melly Goeslaw
 
Setelah AADC? tahun 2002 lalu diakhiri dengan adegan Rangga (Nicholas Saputra) berangkat ke New York dan meninggalkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) dengan sebuah puisi, AADC? 2 mengambil latar waktu yang sama dengan kehidupan nyata kita semua. Now that it's 2016, AADC? 2 menceritakan kehidupan Rangga serta Cinta dan teman-teman segengnya setelah 14 tahun berlalu. 

Rangga masih tinggal di New York, kini membuka kedai kopi bersama teman bulenya dan punya satu orang pegawai. Sementara Cinta, masih dengan idealismenya terhadap seni, kini mempunyai sebuah galeri seni mini di Jakarta. Lalu, bagaimana kisah dua insan ini berjumpa di Yogyakarta? Tak lain tak bukan adalah karena Cinta bersama gengnya: Karmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Prescillia) sedang berlibur di Yogyakarta. Rangga sendiri datang ke Yogyakarta untuk menemui ibunya (Ingat AADC? 1, Rangga dulu ditinggalkan ibu dan kakak-kakaknya).

Bagaimana perjumpaan pertama Cinta dan Rangga setelah ratusan purnama tersebut?


----------------------SPOILER ALERT!----------------------


Well, gue akan berusaha untuk tidak spoiler tetapi kayaknya memang agak sedikit sulit membahas mengenai kejadian-kejadian 14 tahun terakhir tanpa mengemukakan spoiler tertentu. Gue pribadi sangat baper sama sekuel ini, berbeda dengan sebagian besar masyarakat yang sepertinya justru punya sedikit kekecewaan terhadap ceritanya. Tapi gue yakin kita semua tetap sama-sama senang karena bisa nostalgia dan merasakan chemistry (yang tetap sama!) dari Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Tetap unyu dan bikin senyum-senyum, euy

Seneng banget waktu tahu AADC? 2 jadi dibikin. Alasan gue nonton Pendekar Tongkat Emas, salah satunya adalah karena Mira Lesmana pernah berjanji AADC? 2 akan dibikin kalau Pendekar Tongkat Emas sukses. Selain itu, gue seneng karena baper gue akan Mini Drama AADC? dengan LINE akan dibayar lunas.

Seperti yang sudah diketahui publik, geng Cinta itu sebenarnya terdiri dari lima orang. Sayangnya, Ladya Cheryl, pemeran Alya dalam film AADC? 1 urung ikut dalam pembuatan sekuel filmnya. Eh ya terus gimana, masa gak ada Alya banget? Alya, menurut gue, punya sifat penyabar dan mengerti banget Cinta itu kayak gimana. Ketiadaan sifat-sifat Alya ini berusaha dihadirkan dalam sosok Karmen. Gue sih suka banget  aktingnya Adinia Wirasti. Tetapi apakah Karmen bisa menjadi 'Alya' in disguise buat Cinta? Mengingat sudah 14 tahun berlalu dan Karmen juga telah mengalami hal-hal yang tidak mudah dalam hidupnya, menurut gue sih perubahan sifat Karmen bukan tanpa alasan. Dia cuma gak pengen Cinta gak bahagia aja.


Perubahan sifat Geng Cinta ini tidak hanya dialami Karmen. Maura tetap jadi pesolek, namun kini gila kebersihan dan mudah senewen bila sesuatu tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Milly tetap jenaka. Kalau zaman AADC? 1 gue kurang menyukai karakter Milly ini karena kok ya celetukannya aneh, sekarang malah suka banget karena celetukannya bener banget. Paling memorable, ya bagian dia nyeletuk "Lihat tuh si Cinta, langsung ngomong juara aja. Dia aja gak tau kita beliin apa buat Trian, pokoknya juwaaraaa aja." =))) 

Cinta sendiri bagaimana? Tetep asik? Tetep galau sih kalau Cinta mah. =))))) Sesakit-sakitnya putus dengan Rangga, ternyata dia masih menyimpan barang-barang pemberian Rangga. Seperti masih menyimpan asa dan masih terbelenggu rasa cinta yang belum kunjung padam *aposeh*. Makanya masih asik-asik aja jalan seharian sama Rangga. Dasar, marah tapi mau. Rangga sendiri tetap puitis, kadang-kadang sinis, namun terlihat jauh lebih melunak ketimbang sosoknya zaman SMA dulu. Sepanjang jalan-jalan sama Cinta, Rangga sudah lebih banyak senyum dan tertawa.


Awalnya kemarahan dan penyesalan itu ada di antara Cinta dan Rangga, tapi kemudian mereka memutuskan untuk berdamai dan jalan-jalan aja. Jalan-jalan dan obrolan-obrolan Rangga dan Cinta sendiri sebenarnya tak ubahnya kawan yang sudah lama tidak berjumpa. Serius, potong adegan-adegan mereka marah-marahan dan putar ulang kembali di benak kalian, jatohnya cuma kayak ngobrol sama sahabat lama aja kan? Tapi emang adegan marah-marahan itu adalah kunci. Rangga ditampar dan menjadi tahu betul kalau ia masih punya peluang mendapatkan Cinta. Makanya, usaha banget kan tuh doi. :P

In the end, gue akhirnya tahu betul kenapa gue bisa baper lumayan maksimal sama AADC? 2. Gue sejak awal sudah memutuskan untuk melepas segala logika yang ada dan kekeuh sama satu hal: Cinta akan berakhir bersama Rangga. A happy ending (for them). Makanya udah gak mikir deh, Cinta kok mau-maunya diajak-ajak pergi padahal dulu sakit hati banget-banget. Kok ya udah mau nikah kok milih balikan ama mantan... Kok ya nyusul Rangga ke New York padahal jelas-jelas dia bisa kirim e-mail atau pesan di LINE dulu? =)))) Aku mah pokoknya hepi kalau Cinta ama Rangga sama-sama lagi.

Meskipun demikian, gue sangat menyayangkan kemampuan sekaliber Ario Bayu cuma dijadiin figuran. Gue bener-bener pengen adegan dia 'menyidang' Cinta ditampilkan dalam film. Gak cukup lah dengan "Aku berhak tahu." Grr. Kan gue pengen denger Cinta ngomong apa ke Trian!

Jangka waktu 14 tahun yang harus diisi dengan berbagai cerita membuat 3/4 bagian film sangat padat, dan 1/4 bagian akhir film jatuhnya jadi diburu-buru. Hal ini membuat gue bertanya-tanya, kenapa jangka waktu itu tidak diperpendek saja? Gak masalah, kan, meski senyatanya di kehidupan kita semua sudah berjalan 14 tahun tapi di kehidupan mereka cukup beberapa tahun saja? I had my answer, tentu saja karena film ini diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia yang membuat AADC? 1 mendulang sukses 14 tahun lalu. Ajang reuni.

Cinta mungkin tidak seperti orang lain di usianya yang sudah 30 tahun. Kematangan berpikir seperti kurang ditunjukkan, terhalang sebuah rasa hati yang belum pudar. Tapi begitulah Cinta. Dan saya, tidak mau menyalahkan Cinta.