Saya pribadi selalu punya rasa penasaran tersendiri dengan Aceh. Akrab disebut Negeri Serambi Mekkah, dengan keagungan Masjid Raya Baiturrahman. Belum lagi ditambah dengan Museum Tsunami Aceh, yang didesain oleh Walikota Bandung (tentunya semasa beliau belum jadi walikota), Kang Ridwan Kamil. Setiap baca blog tentang Museum Tsunami itu, makin penasaranlah saya. Tapi masalahnya.... Belum ada teman yang bisa diajak ke sana! Salah satu alasannya adalah penerapan Syariat Islam yang bisa dibilang ketat. Pasalnya, Aceh adalah satu-satunya provinsi yang menerapkan Qanun atau Peraturan Daerah berbasis Syariah. Jadilah temen-temen saya pada paranoid diajak ke Aceh.

Selain kota Banda Aceh, sebagai penggemar pantai tentu saja saya penasaran dengan Pulau Weh berikut pantai-pantai di sekitarnya. Menurut saya, Kota Sabang di Pulau Weh ini punya banyak aspek: mulai dari aspek sejarah/ historis, hingga aspek wisata bahari.

Siapa sih yang nggak kenal sama Tugu 0 Kilometer? Meski tidak betul-betul berada di kilometer nol Indonesia, tetapi Tugu 0 Kilometer ini adalah simbol sisi paling barat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Barangsiapa berkunjung ke sini, niscaya boleh foto dan mendapatkan sertifikat kunjungan. Hihihi.

Sementara untuk wisata bahari, Aceh, secara khususnya Sabang dan Pulau Weh, punya keindahan pantai yang tidak kalah dengan bagian timur Indonesia. Setidaknya itulah yang saya lihat dari foto-foto. Mengingat saya tinggal di Jakarta, seharusnya biaya kunjungan ke Aceh tidak semahal ke Indonesia timur ya, hehe. Pengalaman snorkeling saya tidak terlalu banyak, namun beberapa yang berkesan adalah ketika liburan ke Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur dan ke Tanjung Bira di Sulawesi Selatan. Snorkeling selalu membawa saya ke dunia yang lain: melihat pemandangan laut dengan berbagai karang dan biota lainnya, membuat saya merasa 'kecil' dan cuma butiran debu di semesta. Saya sangat penasaran untuk snorkeling di Pulau Rubiah atau di Pantai Iboih, nih. Pantai Anoi Hitam, Pantai Sumur Tiga, Pantai Gapang, sepertinya juga wajib untuk dikunjungi di samping Pantai Iboih.


Pariwisata Aceh


Daaaaaan... Jujur saya baru tahu kalau ternyata pemerintah Aceh melalui Badan Pengusahaan Kawasan Sabang sudah rutin mengadakan festival tahunan yang dikenal dengan nama Sabang Marine Festival. Tahun 2016 ini, Sabang Marine Festival akan diadakan tanggal 26-30 April. Barusan saya ngubek-ngubek situsnya di sini. Sabang Marine Festival ini sepertinya keren banget dan saya jadi pengen berpartisipasi; mengingat banyak kapal yacht yang turut bersandar untuk mengikuti festival ini.

Kalau lihat dari itinerary-nya, saya sudah bisa membayangkan untuk melihat langsung acara kebudayaan Aceh. Misalnya tarian tradisional (Tari Saman kan ya, maksudnya?), lalu ada colossal dance, dan ada banyak permainan yang dapat diikuti oleh peserta Sabang Marine Festival ini. Jadi penasaran untuk ikut serta, deh: bertemu dengan sesama wisatawan dengan berbagai latar belakang, ikut festival ini bareng-bareng, lalu pulang dengan cerita yang tentunya pasti akan saya bagi untuk para pembaca blog saya. I've always wanted to explore new things, get to know new people, and get to learn more about life.

Penasaran kayak apa spesifiknya Sabang Marine Festival? Yuk simak video berikut: