Akhirnya anak-anak kantor menyadari kalau udah sesiang itu, kami semua nggak mungkin jadi nyeberang ke Karimun Jawa. :)))) Masih di hari yang sama, kami berenam masih lanjut keliling-keliling Semarang sampai malam hari. Kelar dari Kota Lama Semarang, kami cari makan siang terus bertolak ke Ungaran. Dari Semarang ke Ungaran ini dekat banget lho, dan ada tolnya pula jadi super gak ribet!

Tujuan kami adalah ke Museum Kereta Api Ambarawa dan nanti malemnya nginep di rumah keluarga Oni di Ungaran. Sayangnya pas kami tiba di Museum KA Ambarawa, kereta wisatanya udah nggak beroperasi (kami tibanya udah keburu sore). Jadi sebetulnya, ada kereta wisata dari Museum KA Ambarawa ini yang jalan setiap hari libur pukul 10, 12, dan 2 siang dengan biaya sebesar 50 ribu Rupiah. Kalau harga tiket masuknya aja sih, 10 ribu sajaaaah.




Jadilah di sana cuma bisa ngeliat lokomotif-lokomotif sambil main-main di sekitar peronnya. Di sini juga ada tempat foto IAMbarawa yang ala-ala IAMsterdam gitu loh. Ish pokoknya mah gue punya target buat balik lagi ke Museum KA Ambarawa ini, spesial buat naik kereta wisatanya! Ada yang mau traveling bareng ke sini? Aku siap aku udah tau jalan! *moga-moga nggak lupa ya nanti hehehe*

Setelah dari Museum KA Ambarawa, kami menelusuri Ungaran. Si Oni sempet lupa rumahnya ada di mana, jadinya kami menunggu dijemput dulu di alun-alun. Sampai di rumah Oni, langsung bebersih dan ngulet-ngulet bentaran. Makan malamnya apa dong nih? Kami akhirnya turun lagi ke kota Semarang buat menjelajah kampung Semawis.


Gue kurang tahu juga kenapa dinamakan Semawis tapi pada intinya ini adalah kawasan pecinan Semarang dengan warung tenda di sepanjang jalannya. Jualannya beraneka ragam banget, bahkan ada juga tenda yang dijadikan tempat karaokean. Oh iya, waktu bukanya cuma malam hari di akhir pekan ya. Makanannya macem-macem banget tapi akhirnya gue putuskan untuk makan bacang babi referensi dari Teppy yang pernah ke sini juga sebelumnya.


Dua puluh ribuu! Rasanya enakkk, gue gak bisa bilang enak banget karena pernah makan yang lebih enak dari ini (hail Makassar's cuisine!). Terus gue juga naksir berat sama Churros alias donat Spanyol (yang bentuknya gak bulet melainkan panjang-panjang), harganya cuma 12 ribu Rupiah aja itu kayak seperempat atau sepertiga harga Churros di Jakarta :'''') Mau banget ke sini lagi!



Hari pertama di Semarang sudah terlewati dengan berakhirnya kulineran di Semawis. Keesokan paginya, kami berangkat ke Yogyakarta! Semarang-Yogyakarta surprisingly deket banget astaga cuma kayak Jakarta-Puncak, kayaknya! Keberangkatan kami ke Yogyakarta ini disponsori oleh Oni yang sangat badass nyetir manual di kelok-kelok jalanan Ungaran-Yogyakarta *sembah*. Ceritanya lanjut di post berikutnya ya ;)