Siapa sih orang Indonesia yang nggak suka makan tempe? Mungkin ada ya, tetapi saya dan keluarga justru suka banget makan tempe. Menurut saya, tempe (bersama dengan tahu) adalah lauk dasar masyarakat Indonesia. Kombinasi nasi panas, tempe dan tahu, berikut lalapan dan sambal itu pasti sudah menggugah selera sekali. Usut punya usut, si tempe, lauk sederhana yang satu ini, punya kandungan gizi yang tinggi dan bisa dijadikan banyak olahan. Nggak heran kalau akhirnya tempe mendunia dan dikenal oleh di masyarakat internasional.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama (ayo diingat lagi pelajaran Biologi zaman sekolahnya dulu), tempe dibentuk dari hasil fermentasi kacang kedelai. Ada beberapa tahapan dalam pembuatan tempe yaitu: tahap perebusan, tahap pengupasan, tahap perendaman dan pengasaman, tahap pencucian, tahap inokulasi dengan ragi, tahap pembungkusan, dan tahap fermentasi.Wah, panjang juga ya ternyata tahapannya. Singkatnya, biji kedelai direbus terlebih dahulu agar mudah menyerap air dan mudah dikupas. Kemudian biji kedelai direndam agar fermentasi asam laktat terjadi dengan sendirinya, ditambahkan ragi, dan dikeringkan. Setelah itu? Bungkus dengan daun pisang dan fermentasikan pada suhu 20-37 derajat Celcius selama 18-36 jam.

Gambar dari sini

Hal yang paling menakjubkan dari tempe ini adalah bisa dijadikan berbagai macam olahan. Olahan tradisionalnya sebut saja tempe goreng, tempe orek, tempe bacem, tempe penyet, dan tempe mendoan. Tempe goreng and  tempe mendoan are my personal favorites! Dan perkembangan dunia kuliner nusantara membuat tempe dapat dijadikan olahan modern pula. Siapa di sini yang belum tahu wujud burger tempe, steik tempe, dan bakso tempe? Nih penampakannya:

Gambar dari sini
Gambar dari sini
Gambar dari sini

Duh, jadi ngiler deh! Menurut saya, olahan-olahan modern seperti ini bisa buat mancing anak-anak agar mau makan tempe. Dan tempe ini tentunya bisa jadi alternatif buat para vegetarian kalau mau makan steik! Penampakannya sudah mirip dengan steik daging, lho. Hihihi. Seperti yang sudah disampaikan, tempe ini bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan, Tempe mengandung protein nabati, asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan. Tempe sangat mudah dicerna dan berpotensi untuk menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif. 

Banyaknya orang Indonesia yang tinggal di luar negeri juga berperan besar dalam go international-nya tempe. Chef Gerardus Ari Munandar, koki di salah satu restoran bintang lima di Republik Ceko, berhasil menyajikan olahan tempe yang bernama Raviolo Tempe Mangiami. Olahan tersebut dijadikan menu vegetarian di restoran tersebut. Tempe juga terkenal di Perancis dan dijual seharga 20 Euro per kilogram. Sampai-sampai seorang warga negara Indonesia, Azkaina, akhirnya memutuskan untuk membuatnya sendiri. Tempe buatannya terkenal dari mulut ke mulut.




Baca juga tulisan ini di situs sarihusada.co.id --> klik di sini