Ben: You started this business all by yourself a year and a half ago and now you have a staff of 220 people. Remember who did that.

Jules: The truth is, something about you makes me feel calm, more centered or something. I could use that, obviously.



Judul: The Intern
Sutradara: Nancy Meyers
Pemain: Robert de Niro, Anne Hathaway
Durasi: 121 menit

Ben Whittaker (Robert de Niro) adalah seorang pensiunan percetakan buku telepon yang telah kehilangan istrinya 3,5 tahun yang lalu. Ben kemudian melamar dan bekerja sebagai Senior Intern (pemagang senior) di About the Fit, sebuah situs belanja online yang dirintis dan dijalankan oleh Jules Ostin (Anne Hathaway). Surprisingly, Ben ditunjuk untuk menjadi asisten langsung dari Jules.

Yup, itulah premis singkat dari film The Intern. Telat banget memang gue baru nonton ini, di detik-detik terakhir sebelum turun dari layar bioskop Nusantara. But still, I feel the urge to write the review since it is a very good movie. Agak-agak spoiler dikit gapapa, yah, toh mungkin sebagian besar pembaca blog ini udah nonton filmnya.

Film ini tentunya berkisah bagaimana Ben bekerja pada Jules. Jules awalnya reluctant untuk mempunyai pemagang pribadi, karena tidak banyak yang dapat Jules ajarkan. Lagipula, Jules sangat sibuk dan mempunyai mobilitas tinggi. In the end, Jules bersyukur juga dengan kehadiran Ben.

Film ini bisa dibilang sangat relevan dengan keadaan masa kini! Satu, tentang bagaimana sebuah start-up bisa jadi terkenal dengan cepat dan memenuhi banyak target dalam waktu singkat. Jelas ini membuat founder-nya kewalahan, terlebih lagi kalau si founder merasa apa-apa harus dia yang turun tangan langsung. Dua, kegilaan start-up itu tentunya berdampak pada kehidupan pribadi si founder. Dua hal itu adalah pemicu utama konflik dalam film ini. Jules suka turun ke warehouse About the Fit secara langsung dan terjun mengajari pegawainya cara mengemas paket yang dipesan pelanggan. Jules pun harus wara-wiri ke berbagai meeting untuk memberikan persetujuannya atas berbagai hal di kantor terkait bisnisnya (of course since she's the boss!). Ujug-ujug ya urusan anak dan suami, suami Jules menjadi full-time dad di rumah untuk mengasuh Paige, anak mereka. And what happened when the wife is an alpha and always focusing in her work while the husband is staying at home? You know what I mean.

Durasinya bisa dibilang cukup panjang untuk sebuah film comedy, masih sedikit kurang secara storyline-nya karena kurang tuntas di akhir. However, gue suka banget sama chemistry yang dibangun oleh De Niro dan Hathaway dalam dialog-dialog mereka berdua di film ini. Menjiwai banget gitu aktingnya dan membuat kita jadi bisa belajar banyak dari tokoh Ben dan Jules. Ben menunjukkan bahwa age is just a number, as long as you still got the music in you. Sementara Jules? Gue sangat suka bagaimana dia senantiasa meminta maaf apabila melakukan kesalahan, even if she is the boss.