Gue menemukan satu tempat unik pada saat kunjungan gue ke Banyuwangi. Gara-gara ngeblognya ditunda terus, tiba-tiba gue lupa nama tempatnya apa; yang gue inget cuma ada lembu-nya gitu deh. Thanks to our beloved Google, akhirnya ketemu juga nama daerahnya! Pantang menyerah mencari di daftar kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten terbesar di Jawa (atau di Indonesia ya?) ini.


Penasaran, kayu bakar sebanyak ini buat apaan? :))

Kayu-kayu bakar ini digunakan dalam proses pembuatan gula merah/ gula aren di daerah Sungai Lembu, Banyuwangi. Letaknya nggak jauh dari Perkebunan Sungai Lembu. Gue berkunjung ke sini setelah balik dari Teluk Hijau. Dan jujur nih, gue baru tau bagaimana sebenarnya gula merah itu dibuat.


Foto di atas adalah tungku pembuatan gula merah, yang terdiri dari tiga tingkatan. Tiga tingkatannya itu sendiri ada artinya lho, jadi nira dari pohon aren tidak serta merta dituang ke kuali lalu dimasak serentak. Faktor ketinggian itu sangat berpengaruh. Jadi, pertama-tama dimasaknya di tingkat pertama dulu (tingkatan yang paling pendek). Setelah tiga jam, dinaikkan ke tingkatan berikutnya. Dan setelah tiga jam lagi dinaikkan ke tingkat paling atas.



Seperti yang bisa dilihat di foto, dimasaknya emang sampai berbusa-busa gitu dan sampai pekat mengental. Plus berwarna kuning kecoklatan. Kalau sudah mencapai tingkat kekentalan tertentu, gula merahnya siap dicetak deh!



Ini dia gula merah yang udah jadi! Wanginya enak banget, *endus-endus* Harganya? 5000 ajah per buah! Langsung borong empat! :))


PS: Demikian sekilas tentang pembuatan gula merah di Sungai Lembu, sekaligus mengakhiri rangkaian post jalan-jalan di Banyuwangi. Nanti bakalan ada bonus satu post behind the scene yah. Nantikan! ;)