Judul: (Tak) Percaya Cinta
Penulis: Alldo Fellix Januardy dan Muthia Zahra Feriani
Penerbit: Logika Rasa, 2014

(Tak) Percaya Cinta, sebuah buku yang berisikan kumpulan cerita pendek karya Alldo dan Muthia. Keduanya dulunya senior gue di kampus, yang lelaki adalah aktivis di kampus (dan banyak fansnya, ihiy!) dan yang perempuan mempunyai ketertarikan di bidang hak atas kekayaan intelektual (dan punya suara yang bagus banget!). Jadi buku ini sebenarnya terbagi dua gitu, satu sisi adalah cerita Tak Percaya Cinta karangannya Alldo dan sisi yang lain adalah Percaya Cinta karangannya Muthia. Mulanya cerita (Tak) Percaya Cinta ini ditulis di blog mereka masing-masing, tapi cuma sampai enam cerita aja. Kemudian cerita tersebut (plus tambahan cerita lainnya), dibukukan dan diterbitkan oleh tim dari Logika Rasa.

Terdapat tiga testimonial di masing-masing sisi buku ini, dari mereka yang percaya cinta dan dari mereka dari yang tak percaya cinta. Kalau baca dari testimonialnya semata, gue sih lebih teryakinkan sama tim yang tak percaya cinta. Bitter, but somehow true. Tapi kalau baca isinya, setiap sisi punya cerita dan kesannya masing-masing.

Masuk ke isinya, masing-masing menampilkan sembilan buah cerita + epilog. Kedelapan belas cerita tersebut merupakan cerita yang terpisah-pisah satu sama lain, sementara epilognya tersambung (alias menceritakan tokoh-tokoh yang sama tapi dari sudut pandang yang berbeda). Hal-hal yang dibahas? Menurut gue, ya soal perbedaan. Sebut saja ya: perbedaan agama, perbedaan atas yang orang-orang konstruksikan sebagai suatu 'strata sosial', perbedaan tempat (sebut saja long distance relationship), perbedaan keinginan, dan yang paling-paling adalah perbedaan keyakinan. Maksudnya, si A yakin terus si B gak yakin. Atau si A yakin cukup ada dua orang, tapi si B yakinnya dua aja gak cukup. #dhuarr

My personal favorite:
Dari sisi yang Percaya Cinta: Delapan Kesempatan, karena ending-nya yang tak terduga.
Dari sisi yang Tak Percaya Cinta: Lima Beda, semata karena benar. :)))

Oleh karena penggambaran dalam dua sisi yang jelas hitam-putihnya, secara otomatis cerita yang misty dan gloomy ada di Tak Percaya Cinta dan sisi yang berakhir ceria dan penuh harapan ada di Percaya Cinta.

Di luar itu, cerita-cerita dalam buku tersebut juga didukung oleh ilustrasi dari Nuzul Lutfiansyah. Bagus gambarnya, bisalah buat membantu kita para pembaca untuk memvisualisasikan adegan yang lagi diceritakan. Ukuran buku ini juga beda dari buku-buku pada umumnya. Ukurannya lebih mini, jadi lebih gampang lagi buat dibawa ke mana-mana. Ada lagi yang beda? Tentu, buku ini juga satu paket dengan mini-CD yang isinya film karya Willy Kamaludin.


Catatan:
Setiap pembaca dapet personal note dan tanda tangan dari penulisnya pas beli pre-order. Yeay!
Foto buku diambil dari display picture Twitter @logika_rasa. Trims!
Kontak Alldo: Blog | Twitter
Kontak Muthia: Blog | Twitter