Saya berkunjung ke tempat ini karena diajak sama temen, sekaligus direferensikan oleh guide City Tour Jakarta Bus ketika turun di Halte Bundaran Hotel Indonesia. Lokasinya di Lantai 8 Grand Indonesia, dekat Blitz Megaplex. Jadi habis naik eskalator ke lantai 8 itu, tinggal muter badan 180 derajat, ketemu deh. Kalau kalian udah pernah ke @america, Galeri Indonesia Kaya ini konsepnya hampir mirip (tapi lebih seru dan informatif).

Di lorong pintu masuk, kami langsung disambut oleh panel-panel yang mengucapkan 'selamat datang' dalam berbagai bahasa daerah. Panel-panelnya itu isinya gambar bergerak pasangan cowok-cewek yang mengenakan pakaian daerah, jadi ucapan 'selamat datang' disesuaikan dengan pakaian daerah yang mereka kenakan. Panel-panel tersebut ada sensornya dan berganti-ganti tiap ada orang yang lewat. Belum apa-apa, saya udah ngetes maju mundur di depan panel-panel itu. Asik, bakalan makin seru nih buat menjelajah isi dalam Galeri ini. 

Bener aja, bagian selanjutnya adalah video mapping kisah pewayangan (sepertinya sih Mahabharata, ya). Saya seneng banget melihat video mapping, sejak dulu terkagum-kagum pas nonton mahakaryanya Indra Yudhistira di pembukaan SEA Games. Lanjut lagi, ini khusus buat yang demen foto-foto. Ada wahana yang namanya 'Selaras Pakaian Adat', bisa bikin kita foto pakai pakaian adat tanpa harus bener-bener pakai pakaian adatnya! *nah loh?*

Lulu dengan Baju Bodo dari Sulawesi Selatan

Stella dengan pakaian dari Jawa Tengah
(lengkap dengan blangkon!)

Bisa dilihat pada foto-foto di atas kalau si 'baju adat'-nya bisa menyesuaikan ukuran badan serta gerakan kita. Seru abis, kan? Saya juga nyoba wahana ini, tapi entah mengapa posisi badan ama baju gak matching.


Nah, kalau foto yang di atas ini adalah Chrisella yang lagi main 'Melodi Alunan Daerah' dengan angklung. Mainnya ala-ala Guitar Hero gitu deh, kita tekan nada yang diminta oleh layar sesuai dengan not lagu yang kita mainkan. Gak cuma angklung lho, ada juga alat-alat musik khas daerah-daerah di Indonesia yang lainnya. Mainan seru lainnya adalah congklak. Mainnya juga di panel gitu, tapi emang main congklak itu gak afdol kalau ngga pegang langsung biji congklaknya.


Tentunya pengetahuan seputar Indonesia yang didapat masih kurang kalau cuma dari permainan yang disebut di atas aja, kan. Ada wahana 'Kaca Pintar Indonesia.' Tinggal klik-klik pulau dan provinsi yang diinginkan dan seketika kita bisa langsung tahu kuliner dan tempat wisata khas provinsi yang bersangkutan. Sayangnya, untuk daerah timur Indonesia, informasi dari 'Kaca Pintar Indonesia' belum ada ketika saya berkunjung. :( Saya lebih senang sama wahana 'Layar Telaah Budaya.' Cukup taruh kartu atau kubus provinsi di panel, dan voila! Kita bisa langsung baca artikel singkat, lihat foto, dan nonton video yang berkaitan dengan provinsi yang bersangkutan. Rasa-rasanya sehari masih kurang untuk membaca itu semua. :))

Wahana terakhir, tapi boleh dibilang yang paling seru... 'Arungi Indonesia', namanya. Badan kita akan jadi sensor untuk 'nyupir' balon udara dan kemudian mengarungi Indonesia. Kita bisa singgah di berbagai landmark yang ada, seperti Monas, Candi Borobudur, Pulau Komodo, Jam Gadang, dan lain-lain. Menyadari wahana ini bakalan sangat adiktif buat pengunjung, pihak Galeri Indonesia Kaya membuat masing-masing orang hanya dapat menggunakan wahana ini selama satu menit saja. Hehe.


Tak hanya itu, Galeri Indonesia Kaya juga punya auditorium buat pertunjukan. Kalau gak salah, Teater Koma dan Mahawaditra UI pernah nampil di situ. Saya dan teman-teman gak main ke auditoriumnya, saat itu. Jadi, usai puas main 'Arungi Indonesia' kami langsung angkat kaki dari Galeri Indonesia Kaya. Eits, pas keluar, kembali lagi ada yang mengucapkan 'selamat jalan' kepada kami! :D