I - Jumat, 3 Januari 2014
Di kampus, depan ruang dosen
13.50: Panik karena dapat kabar dari dosen lain kalau pembimbing sempat sakit, langsung buru-buru sms laporan kalau gue udah di kampus. In sick or health, she must sign my forms.
14.00: Ternyata beliau datang! Hore! Dia datang sama anaknya, kemudian mengajak gue masuk ke ruangan dosen untuk tanda tangan formulir skripsi siap uji.
Sesampainya di dalam ruang dosen....

"(insert Pembimbing's name here), SELAMAT ULANG TAHUNNNN!" 
seru dosen-dosen lain di dalam ruang itu.

Oh snap. I did not know it was her birthday, hahaha. Jadilah garing sekali ngekor di belakang beliau sambil senyum sepet. :))
Akhirnya dapat tanda tangan dan gue pun mengucapkan selamat ulang tahun dengan garingnya....

"Mbak ulang tahun ya? Duh saya gak tau, selamat ulang tahun ya mbak."
"Hahaha iya makasih ya tapi ga penting jugalah."

Kemudian kami ngobrol singkat, dipesenin untuk gak sidang di tanggal 11 atau 13 karena beliau gak bisa, dan diberikan selamat karena sudah menyelesaikan skripsi.

II - Kamis, 9 Januari 2014
"HAH? Jadi prosesnya 2 hari? Gue harus balik lagi besok, gitu?"
ucap gue yang bete setengah mati; terlanjur berharap bisa menyelesaikan pendaftaran skripsi dalam satu hari.

III - Jumat, 10 Januari 2014
Datang ke kampus pagi-pagi, sukses menyelesaikan birokrasi pendaftaran skripsi. Tanggal sidang: 15 Januari 2014 jam 11 pagi. Laporan ke pembimbing, checked. Di hari tersebut, gue dan Momon langsung nge-print skripsi berjilid lakban dan sukses menyebarkannya ke seluruh pembimbing dan penguji. Umumnya tinggal meninggalkan undangan + skripsi itu ke meja penguji dan pembimbing, sih. Tapi gue sempat ketemu pembimbing gue yang cewek, di ruang dosen itu.

"Hai Caaaath~"
"Halo mbaak, ini undangan sama skripsinya yaah."
"Gimana, rame yang daftar?"
"Iya banyak mbak."
"*melihat daftar nama penguji di undangan skripsi* *ngangguk-ngangguk doang*"

IV - Rabu, 15 Januari 2014
D-Day Sidang Skripsi, gue mendapati bahwa sidang berlangsung tidak sesuai jadwal tapi malah suka-suka dosen yang ada di ruangan sidang mau manggil siapa duluan. Parno gak bisa sidang pada waktunya, sekitar jam 9.30 gue menghampiri pembimbing berharap dia bisa ngegerecokin ruang sidang biar gue bisa masuk tepat waktu. :))

"Permisi, mbak... *menceritakan keadaan di depan ruang sidang*"
"Oh yaudah, lu bilang aja gue udah di sini. Nanti abis lu bilang gitu lu telpon gue, gue langsung ke sono. Eh, kok lu cantik bener hari ini? Biasa aja lu pake kaos jelek."
"........." #KemudianHening

Honest pembimbing is honest, guys. :')

Tanpa perlu gue telepon, ternyata beliau nongol di ruang sidang gue jam 11 dan gue berhasil sidang tepat pada waktunya. Ya, ngaret dikit 10 menitan gapapa. Sidangnya sendiri tidak semulus yang gue harapkan dan bayangkan. Presentasi langsung ke inti masalahnya, cukup bikin gue jadi terburu-buru (sidangnya kurang lebih 30 menitan). Pertanyaan dari penguji... Gue jawab dengan kurang memuaskan :'( How on earth gue bisa lupa konsep dasar hukum agraria, terutama perihal jual belinya. Asli sedih sekali... :'( Selain itu, doktrin yang gue harap lebih diperhatikan dengan rinci, malah tak tersentuh di pertanyaan-pertanyaan. 

But hey, intinya lulus kan, meski sidangnya kurang proper? Puji Tuhan, lulus dengan nilai A. Dikasih tau sama pengujinya di ruang sidang sekitar jam 13. Dalam ruangan itu gue bertiga sama Rona dan Melvin. Semuanya dapat A, hore! :D Habis itu hectic nge-print lembar pengesahan skripsi yang baru, karena pengujinya beda sama yang direncanakan sebelumnya. Sukses minta seluruh tanda tangan pembimbing dan penguji hari itu juga. Pas minta tanda tangan pembimbing (yang dari tadi gue bahas-bahas di atas ini), kami sempat ngobrol-ngobrol lagi... Yaa perihal rencana ke depannya abis lulus, terus cerita dikit soal temen gue yang nilai matkul agrarianya sangat keren sekali tapi skripsinya bukan tentang agraria (pembimbing gue ini dosen agraria, btw), terus juga kembali ngecengin gue dengan "Jadi gimana lo mau nangis? Nangis lo, Cath?" padahal gue berkaca-kaca juga enggak. :)))

Hari ini yang sidang bukan gue, Melvin, Rona aja tapi ada juga Momon, Sharfina, Andrul, Arum, dan puluhan lainnya. Rencana sok ide banget mau nungguin mereka semua sidang, tapi apa daya malah gak kejadian dan foto yang terkutip di kamera pun hanya sedikit, saking sibuknya kami masing-masing.


V - Jumat, 17 Januari 2014
Kembali hectic. Berharap bisa ngurus penyerahan skripsi hardcover, tapi urung dilakukan pas nyampe kampus karena ternyataaaa... Untuk menyerahkan si hardcover itu, kita udah harus menyelesaikan hal-hal online terlebih dahulu: mengunggah skripsi, naskah ringkas, dan formulir persetujuan publikasi. AHELAAAAH :)) Alhasil, siang-sore hari di kampus dihabiskan dengan membuat naskah ringkas hingga menyerahkan si hardcover. Terima kasih untuk Andrul, Feli, dan Adhi yang sudah mengizinkan laptopnya untuk kupinjam. O:)
Karena segala hal baru selesai di sore hari, Biro Pendidikan Fakultas pun sudah tutup. Jadi, penyerahan tanda terima dan lain-lainnya harus dilanjutkan di lain waktu. Rencana awalnya sih, mau gue serahkan besok tapi ternyata deadline rempong-rempong ini diundur sampai 28 Februari. Cukup senang karena gue gak perlu bolak-balik dulu, nanti aja sekalian penyerahannya pas kelar daftar wisuda dan ambil toga akhir Januari ini. Hehehe.

Lega, akhirnya Sarjana Hukum! :)


PS: I still remember the time when I said this to myself: "If you hate this law thingy, you have to finish it quick." Now that I finished it, well, I feel rotten being a fresh graduate. I might be regret these words in the future, but I think I will miss the juiciness of campus life. Hmm, let's talk about this in another post :))