Tahun ini, gue kembali ikutan seleksi Olimpiade Ilmiah Mahasiswa Quiz (OIM Quiz) untuk ketiga kalinya. HAHA. Nggak ada kapoknya ya, soalnya gue pribadi merasa belum tuntas gitu dan belum mencapai harapan tertinggi.

Flashback dulu ke 2011, OIM Quiz pertama gue. Ceritanya ada sedikit di sini. Secara garis besar, OIM Quiz ini adalah kuis sejenis Siapa Berani gitu (jawab-jawab trivia). Gue bisa lolos ke tingkat universitas (battle antarfakultas) karena beruntung. Waktu itu, jatah kursi 15 orang tapi tiap angkatan wajib diwakili minimal 2 orang. Angkatan gue sebenarnya gak ada yang masuk 15 besar namun karena ketentuan tersebut, 2 orang yang tertinggi nilainya di angkatan gue ditarik deh. Kami datang sebagai juara bertahan (tahun 2010 sukses dapat medali emas), namun kurang beruntung di tahun 2011: gagal lolos kualifikasi.

Still, it was the best OIM Quiz I had joined so far. Seleksinya luar biasa menyenangkan. Sekitar 60-an orang diseleksi secara bersamaan tapi memperjuangkan dirinya sendiri. Ada babak yang isinya kita cuma jawab soal secara tertulis lalu dibahas... Dan babak yang paling seru adalah babak tebak angka. Jadi kayak nebak tinggi suatu gedung gitu, yang paling mendekati yang dapat poin tertinggi. Itu udah ampe naik-naik ke kursi kalau jawabannya bener/ mendekati bener. :)) For me, cara seleksi seperti itu deh yang paling fair untuk menentukan siapa yang benar-benar kompeten.

Kenapa demikian? Karena gue merasakan cara seleksi dua tahun belakangan ini kurang fair untuk menentukan siapa yang qualified buat maju ke tingkat universitas. 2012 dan 2013, seleksi diadakan untuk menentukan siapa yang berhak mewakili angkatan.10 orang (tahun 2012) dan 15 orang (tahun 2013) gitu yang tertinggi nilainya di angkatan, terpilih untuk menjadi wakil angkatan. Lalu antar angkatan dipertemukan dalam clash of class. Ala-ala battle antarfakultas di tingkat universitas gitu deh, tapi ini antarangkatan di FH aja. Penentuan siapa yang menjadi wakil dari tiap angkatan untuk mewakili fakultas di tingkat universitas? Dilihat dari keaktifan selama clash of class. Pfffft.

Ada hal lain juga sih yang bikin ga sreg sama clash of class. Angkatan gue kok rasanya gak pernah mujur. :)) Tapi ya sudahlah, toh we had the fun.

Jadi, wakil fakultas itu jumlahnya proporsional: tiap angkatan ada sekitar 3-4 orang gitu. Mungkin maksudnya memang buat regenerasi, nambah pengalaman anak-anak baru. But if you really want the gold, get the bests. Haha, mungkin pernyataan itu agak invalid. Tahun 2011 itu isinya the bests, tapi gagal lolos kualifikasi. Sementara tahun 2012, we got the bronze medal.



Masih ada luka terpendam sih itu tahun 2012... Di babak seleksi individu, ada soal yang harus dijawab secara individual tertulis untuk menentukan seorang wakil fakultas yang akan maju ke depan buat battle. Setau gue sik hampir setiap fakultas udah kongkalikong internal mereka untuk berencana majuin seseorang ke depan. Jadi biar yang terbaik yang maju mewakili fakultas. Di tim FH sendiri kami udah plan buat memajukan seorang senior 2009 gitu kan.. yang emang luar biasa jeniusnya. Tapi itu gagal karena dia ada jawaban yang salah. Karena sistemnya tertulis, yang tercepat dan tertepat ngumpulinnya yang dipilih. Di bawahnya senior 2009 itu adalah.... junior 2012. Jadi dia yang mewakili FH untuk battle, fakultas lain ampe syok "Hah mereka (FH-red) majuin maba?" Ya iya sih endingnya dapet perunggu...

Tapi gue sih ga bakal lupa sama junior 2012 lain yang nepis tangan gue pas gue mau ngumpulin kertas gue di bawahnya senior 2009 itu...... Hahaha. I should have come front and got the silver, dek. Asli lho masih kesel sampai sekarang :''')) Dengan level soal tahun lalu itu, gue yakin bisa bawa fakultas gue dapetin perak. Oke soal medali urusan belakangan, ta-tapi rasanya tangan ditepis junior itu...... *speechless*

Well, tahun ini gue dapat kesempatan lagi untuk mewakili FH di battle antarfakultas di tingkat universitas. Ada ego pribadi sih untuk maju jadi wakil fakultas... Ego pribadi juga untuk menuntaskan ini dengan sebuah pencapaian tertinggi... Dan ego-ego kecil lainnya, yang mungkin kalau gue paksakan bisa berakibat fatal bagi semua. Coz, I am not that smart and maybe not smarter than some of them.

Jadi sekarang timbul pertanyaan,
Apakah sekarang waktunya berkata cukup dan berhenti, mengalah kepada orang lain, mengharapkan dia dapat mencapai puncak untuk nama baik fakultas?