Still on the Makassar Trip blogpost series! Kemarin sudah bahas Pulau Samalona, kali ini giliran gunung yang dibahas. Sekitar 2-3 jam dari Makassar, kita bisa berkunjung ke Malino. Malino ini kayak Puncak (di Jawa Barat). Untuk ke Malino, gue sarankan berangkat pagi-pagi. You will enjoy the breathtaking scenery of Bili-Bili. Bili-Bili itu bendungan besar dan luas penampung air, yang mana menurut tante gue kalau bendungannya jebol Makassar bakalan banjir. Asli sumpah indah banget, sayangnya gue nggak sempat foto karena ngeliatnya dari mobil (dikejar waktu karena waktu itu berangkatnya sudah rada siang).

Bendungan Bili-Bili, gambar diambil dari hasil pencarian Google.
Percayalah, aslinya jauh lebih indah dari ini.

Gue seumur-umur ke Makassar belum pernah ke Malino, jadi gue manut saja kemana tante gue membawa. Pertama-tama kita sempat mampir ke hutan pinus dulu. Terus belanja hore di pasar tradisional di sana. Belinya macem-macem sih: gula merah, kacang rebus, ikan, tomat, dan sebagainya. Gue mendapati hal yang unik. Jadi kalau disana, ketika kita belanja... bakalan ada anak-anak kecil yang membantu kita membawa segala macem belanjaan kita (dari sambil keliling-keliling sampai diangkut ke mobil). Tentunya, belanjaan itu gak ringan. Gue pikir kan kita bakal harus bayar mereka rada mahal gitu ya, sekitar lima ribu rupiah. Surprisingly, tarif mereka ternyata seribu rupiah saja.

Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Malino Highlands. Gue kurang mampu mendefinisikan tempat ini, sejujurnya.

Rp 50.000/person. In the end: regretted for paying this much, really

Menurut papan petunjuk di dalamnya, ada rumah kaca, air terjun, restoran, dan kebun teh. Menurut gue pribadi, tempat ini masih kurang banget pengembangannya. Jalanan untuk mobilnya masih sangat sempit (hanya muat satu sampai satu-setengah mobil), jadi serem sendiri. Restorannya.... mahal. :| Meski demikian, gue mendapatkan satu pemandangan dari tempat ini. Breathtaking juga.


Hal yang menurut gue menarik sih ya pemandangan di foto itu aja. Oleh karena tidak ingin menyesal udah bayar dua ratus ribu rupiah, akhirnya kami puas-puasin deh foto-foto di Malino Highlands ini. Too expensive for only capturing photos, meh. Semoga secepatnya tempat ini disulap jadi lebih keren (dan tentunya lebih worth).


Ini juga ada foto air terjunnya. Untuk ke air terjun ini jalanannya menurun dan lumayan jauh (ditempuh dengan jalan kaki). Tentunya pas baliknya.... Jalanannya nanjak. *pegel-pegel*

Cuma motret dari atas sini. Gak mau turun lagi, jauh :))
Air terjunnya gak besar, cuma sekitar 5 meteran kali ya *lupa*. Kalau mau ke air terjun yang super besaaaaar, di Malino ini juga ada. Tapi harus naik lagi dari tempat Malino Highlands ini. Gue gak sempat ke sana karena terkendala waktu yang sudah sore. Jadi harus buru-buru pulang, karena di perjalanan balik Makassar tiada penerangan lain selain dari lampu mobil. *glek*


I think I am more a beach person. I don't really like mountains.