Organisasi yang gue geluti di kampus dari zaman gue maba, kini kembali membuka rekrutmen untuk periode kepengurusan baru. Tentunya gue tidak ikut terlibat di dalam kepengurusan lagi *sudah tuaaa!*, kini jadi anggota pasif aja (dan juga DPO sih, tapi tetap itu itungannya anggota pasif).

Terus ada kejadian yang menyentuh hati gue banget dong.
Dua orang rekan gue (yang juga junior gue) yang di periode sebelumnya sama-sama menjabat sebagai BPH di organisasi tersebut, kembali bergabung dengan organisasi ini lho. Ya, jadi di periode yang sekarang, mereka tidak menjadi BPH. Di periode yang tahun ini, mereka berbesar hati bergabung sebagai staf.

Salut banget lho gue. I mean, they used to be BPH, kan. Mungkin kelak ada tendensi ngerasa lebih ngerti apa gimana, tapi gue harap mereka tetap menghormati atasannya yang sekarang deh :) Tapi kebesaran hati, kemungkinan masih merasa perlu ilmu dari organisasi lalu kemudian memutuskan bergabung kembali meski gak sebagai BPH... Itu hebat sih.

Jadi inget gue tahun lalu sudah menetapkan hati untuk mendaftar jadi BPH di organisasi lain kalau enggak ditawarin jadi BPH di organisasi yang ini. Gue berpikirnya pada masa itu, gue butuh peningkatan juga dong dalam karir keorganisasian. Masa jadi staf melulu kan. Jadi ada lah saat itu pride atau gengsinya gitu :P
Beruntungnya gue sih ya karena pada akhirnya gue masih bisa terus komit di organisasi ini dan punya peningkatan jenjang karir juga.

Malu sendiri deh jadinya kalo membandingkan pengalaman gue dan kedua junior gue tersebut.

Dulu gue pernah nge-tweet kurang lebih kayak gini: Integritas, loyalitas, dan kapabilitas bisa membuat kalian memperoleh peningkatan karir dalam organisasi.
Tentu ada benernya sih.

Tapi kan ga semua orang yang punya ketiga hal tersebut "dilirik" juga kan.

Kayaknya gue juga harus menyadari bahwa: kalau emang ngerasa masih butuh ilmu, gak ada salahnya untuk berbesar hati. Jangan cuma jenjang karir oriented aja. :)